Jalan Panjang Menuju Apple Developer Academy (Be World Class Developer)

Galang Aji Susanto
7 min readMar 14, 2021

--

Hai guys, lama sekali rasanya tidak bersua lewat sebuah tulisan. Semoga kalian semua dalam keadaan yang aman dan baik-baik saja. Pada tulisan kali ini saya tidak akan membahas hal teknis seperti story saya sebelumnya, lebih ingin berbagi dan bercerita bagaimana perjalanan saya sampai lolos di Apple Developer Academy Universitas Ciputra Surabaya. Siapa tau bisa menjadi inspirasi teman-teman semua untuk menggambil langkah yang sama. 😉

Awal Berkenalan dengan Apple Developer Academy.

Saya masih ingat waktu masih kuliah dulu ada kakak tingkat yang bisa lolos di Apple Developer Academy di Binus. Waktu itu memang awal-awal dan pertama kali Apple Developer Academy ada di Indonesia. Mulai dari situ saya mulai tahu ada Apple Developer Academy yang bertujuan untuk membentuk developer kelas dunia dan diselenggarakan oleh perusahaan Apple langsung. Indonesia pada saat itu merupakan 1 dari 3 diantara negara- dunia yang menjadi pilihan apple untuk mendirikan developer academy program.

Bukan cuman itu saja setelah mencari tahu lebih jauh lagi, semakin membuat saya tertarik untuk ikut mencoba masuk di Appple Developer Academy tersebut. Disana para peserta dibimbing oleh para expert dibidangnya secara langsung. Perserta academy juga akan dipinjami MacBook Pro dan Iphone terbaru lhoo. Siapa sih disini gak tahu produk apple tersebut?

Gak berhenti sampai disitu saja, perserta academy juga difasilitasi tempat yang nyaman untuk belajar dan mendapatkan uang saku. Siapa sih yang gak langsung tertarik? Sudah difasilitasi untuk belajar, dapet device apple, dibimbing para expert dibidangnya, dan dikasih usang saku pula. Dari situlah membuat saya semakin tertarik untuk mencoba seleksi masuk Apple Developer Academy.

Percobaan Pertama Masuk Apple Developer Academy.

Tahun 2019 saya lulus kuliah dari jurusan Teknik Informatika di salah satu Universitas di Semarang. Ditahun ini juga saya mendapatkan pekerjaan pertama sebagai orang yang baru lulus untuk join disebuah startup di Jakarta namanya adalah Schoters. Di startup ini juga saya bertemu banyak senior, orang hebat dan yang membuka pandangan saya tentang dunia software engineering. Tahun ini merupakan langkah awal dan kali pertama saya mengikuti seleksi Apple developer Academy di universitas Bina Nusantara (Binus).

Setiap proses seleksi di Apple Developer Academy dibagi menjadi beberapa quarter. Waktu itu saya mencoba mendaftar di quarter terakhir. Langkah pertama yang saya lakukan untuk mengikuti seleksi adalah dengan melengkapi dokumen pendukung dan kemudian akan diikuti proses seleksi lanjutan apabila lolos seleksi dokumen. Seleksi pertama berupa online test dalam bentuk multiple choice. Berikutnya akan dilanjutkan test wawancara apabila lolos pada seleksi yang pertama.

Alhamdulilah saya berhasil lolos seleksi yang pertama dan mendapatkan undangan wawancara untuk seleksi finalnya. Karena waktu itu terjadi sebelum Covid menyerang, maka peserta diwajibakan hadir ketempat langsung yaitu di Binus, BSD, Tanggerang Selatan. Nah problemnya adalah proses wawancara dilakukan saat jam kerja dan saya masih baru-baru di Jakarta jadi kalo ke BSD pun bingung mau naik apaan 😆 😂. Untungnya melalui lobby-lobby politik saya dibolehkan untuk test wawancara secara online.

Kesalahan mendasar yang saya lakukan pada waktu wawancara adalah kurangnya persiapan dan terkesan asal ikut saja. Mulai dari pemilihan tempat yang tidak nyaman, mencari tahu kira-kira apa saja yang ditanyakan, tools yang digunakan untuk wawancara, buku catatan sampai koneksi internet yang digunakan juga asal-asalan. Tidak pakai earphone lagi, padahal saya memilih tempat diluar ruangan tepatnya disebelah kolam renang di kantor.

Ternyata pada saat wawancara bukan cuman saya saja teteapi juga terdapat banyak peserta lainnya yang diwawancarai. Setiap peserta nanti ditanyakan sesuatu secara bergantian dan nantinya akan dimasukan kedalam room yang beda. Di dalam room ini lah peserta yang telah terbagi menjadi kelompok kecil dan diminta untuk membahas dan menyelesaikan suatu topik permasalahan. Seketika langsung shock dong, masalah yang dibahas pun bukan tentang coding melainkan sebuah contoh kasus di kehidupan yang nyata.

Dari seleksi wawancara itulah saya tahu ternyata seleksi yang dilakukan oleh Apple Developer Academy itu memang berbeda dengan wawancara ketika mendaftar sebuah pekerjaan. Saya rasa Apple ingin tahu sejauh mana kemampuan kita dalam berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahn. Kolaborasi antar anggota team juga sangat penting disini dan kemampuan untuk mencurahkan sebuah ide atau gagasan.

Beberapa minggu kemudian keluarlah pengumuman tentang seleksi yang kedua. Sesuai dugaan, saya gagal masuk Apple Developer Academy pada tahun ini. Dari situlah saya mendapatkan gambaran proses seleksi yang dilakukan berikutnya seperti apa dan saya tidak akan menyerah untuk mecobanya kembali pada tahun berikutnya. Saya jadi belajar dari kesalahan tidak melakukan persiapan dengan matang sebelum proses seleksi.

Pandemi Pembawa Berkah, Percobaan Kedua untuk masuk Apple Developer Academy.

Maret 2020 seperti yang kita tahu, awal mula di indonesia terkonformasi ada yang positif virus Covid 19 dan yang terkena pun terus bertambahn. Singkat cerita hal tersebut menyebabkan banyak perusahan yang gulung tikar dan harus melakukan PHK kepada karyawannya . Saya sampai pindah-pindah bekerja ke 3 startup yang berbeda-beda karena Covid ini. Namun ditahun ini ada juga perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan dan proses wawancara kerjanya dilakukan secara online. Termasuk diantaranya adalah Apple Developer Academy, ini merupakan berkah tersendiri bagi saya sehingga tidak pusing-pusing untuk pergi ke lokasi untuk melakukan wawancara.

Ketertarikan saya akan Apple Developer Academy tetep berlanjut di tahun ini, melaui proses pencarian di internet saya baru tahu ternyata Apple Academy di Indonesia sendiri ada 3 tempat, yang pertama yaitu di Universitas Bina Nusantara (Binus), Universitas Ciputra Surabaya (UC) dan Batam. Yang menarik adalah kita bisa mendaftar di ketiga tempat berbeda tersebut. Semakin banyak tempat kita mendaftar otomatis kesempatan untuk masuk akan semakin tinggi. Oleh karena itu saya memutuskan untuk mendaftar di dua tempat berbeda yaitu Binus dan UC.

Singkat cerita dari pengalaman seleksi pada tahun sebelumnya dan pembelajaran dari kesalahan yang saya lakukan. Pada seleksi tahun ini saya melakukan persiapan dengan lebih matang. Untungnya tahapan seleksinya masih sama seperti tahun sebelumnya dari mulai awal mendaftar dan seleksi dokumen, seleksi tahap pertama (Multiple Choice)dan seleksi tahap kedua (Wawancara). Alhamdulilah dari semua yang saya coba saya lolos seleksi tahap pertama di dua tempat yaitu Binus dan UC. Saya juga berkesempatan untuk mengikuti seleksi final yaitu wawancara.

Karena saya sudah ada bayangan tentang seleksi wawancara yang dilakukan seperti apa, maka saya menjadi semakin percaya diri dan melakukan persiapan dengan baik. Ditambah lagi saya sudah mendapatkan sedikit pengalaman kerja di sebuah Startup yang membuat saya untuk tidak ragu lagi untuk mengungkapkan gagasan dan lebih berfikir keritis dalam menghadapi setiap situasi. Sesuai dugaan saya memang proses wawancara kali ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Meskipun tentunya ada sedikit perbedaan pada prosesnya namun kita masih dituntut untuk bisa berkolaborasi, berpikir kritis dan speak-up.

Hingga akhirnya setelah menunggu beberapa purnama, waktu pengumuman pun sekarang tiba. Pengumuman pertama dilakukan oleh UC terlebih dahulu dan beberapa purnama kemudian oleh Binus. Waktu itu saya sudah sangat percaya diri nih bisa lolos dua-duanya 😂 😁. Namun tuhan berkata lain, cuman UC yang menerima saya sedangkan Binus menolak yang kedua kalinya. Jadi buat temen-temen yang mau join program ini saya sarankan juga mencobanya dibanyak tempat yaa, supaya peluang ketrimanya menjadi semakin tinggi.

Penerimaan Device Apple Bagaimana rasanya?

Jadi teman-teman untuk penerimaan devicenya sendiri itu menjelang academy dimulai yaa. Waktu itu saya masih berada di kota Jogja. Masalahnya adalah wabah covid masih belum mereda setelah hampir mau ulang tahun. Pengambilan devicenya juga masih belum jelas apakah kami sendiri yang harus kesana untuk mengambilnya atau mau dikirim oleh academynya langsung. Untuk academynya sediri sementara masih dilakasanakan secara online entah sampai kapan yaa.

Akhirnya diputuskan lah bahwa peserta yang lolos harus mengambilnya sendiri di academy sekalian untuk tanda tangan kontrak disana. Waktu pengambilannya pun tiba, sudah diinfokan untuk proses pengambilannya seperti apa dan akan ada protokol kesehan yang harus diikuti. Dari mulai disana di tes antigen lagi, yang hidungya dikorek-korek itu. Pemeriksaan suhu sampai diberi masker baru lagi disana.

Kita satu persatu masuk lift untuk menuju kelantai 7 ruangan Apple Developer Academy. Jeng jeng 😁, harusnya ada musik menegangkan sihh ini 🎶. Terlihat ada 3 kerdus di atas meja berupa MacBook pro 2019, Iphone 12, Watch Seri-6. Weh gemetaran langsung liat ini barang mahal 😂😂. Disitu kita langsung diminta untuk unbooking devicenya dan dicek kembali apabila ada barang yang rusak. Setup devicenya dari awal dan dilanjutkan sesi foto buat tanda bukti dan nantinya mungkin akan dibuatkan kartu pengenal. Gokill sih ini benar-benar pertama kali saya make device apple dan feelnya memang benar-benar beda 😁

The end…

Mungkin itu saja sedikit cerita yang bisa saya bagikan melalui sebuah tulisan. Dari awal kenalan, proses seleksinya seperti apa, sampai rasanya pertama kali menerima device apple. Semoga cerita ini bisa menjadi gambaran buat kalian yang ingin join di Apple Developer Academy ya. Ohh ya di Apple Developer Academy bukan hanya untuk orang yang punya backgroundnya IT saja. Program ini terbuka untuk semua umur, semua kalangan, dari domain bisnis atau design juga bisa masuk program ini. Bahkan banyak juga lhoo teman-temanku yang lolos yang sama sekali tidak ada background ITnya / Zero Coding. Yang terpenting sih kemauan untuk terus belajar hal-hal baru yang akan jadi nilai terbesar.

Mohon doanya yaa semoga saya bisa menyelesaikan academy ini dengan baik. Selepas dari academy semoga ilmu yang di dapatkan bisa diterapkan dan bermanfaat bagi orang lain. Semangat buat kalian yang lagi masih kuliah, lagi bekerja, cari kerjaan ataupun yang lagi mengejar cita-cita.

Feel free saja kalau kalian mau connect di sosial media apapun, bisa juga linkedin, mau tanya-tanya di kometar juga bolehh. Jangan lupa kasih clap kalo cerita ini bermanfaat buat kalian.

Keep Learning, Stay Safe and Stay Healthy Guys ! 👋

--

--

Galang Aji Susanto

iOS Developer | Apple Developer Academy Graduate | Mobile Tech Enthusiast | Full Time Learner & Part Time Coder